Selama manusia hidup di bumi, sejak dahulu, kita terus memandang ke langit dan bertanya-apa apa yang ada di atas sana. Apa itu cahaya-cahaya yang berkelap-kelip setiap malam? Dari mana datangnya? Apakah kita sendirian di jagat raya ini? Sampai manakah batas luar angkasa?
Pertanyaan demi pertanyaan memotivasi para pemikir di seluruh dunia untuk mencari jawabannya. Tapi setiap kali kita mendapat jawaban, hampir selalu kita disodorkan pada pertanyaan yang baru. Setelah kita tahu tentang tata surya, muncul pertanyaan tentanggalaksi. Setelah kita tahu tentang galaksi, masih ada superclustergalaksi, big bang, dan seterusnya.
4. Sisi Lain Blackhole
Sejak blackhole (lubang hitam) diprediksi oleh para ilmuwan, tidak ada yang menyangka kalau hal seaneh blackhole bisa benar-benar ada di luar angkasa. Albert Einstein sendiri dulu yakin alam tidak akan memperbolehkan fenomena seaneh blackhole untuk eksis. Tapi sekarang
kita sudah menemukan jutaan blackhole di luar sana, mulai dari seukuran raksasa (15-20 kali ukuran matahari) sampai yang super-raksasa (seukuran jutaan kali matahari) yang berdiam di setiap pusat galaksi besar.
Blackhole itu seperti sebuah lubang di luar angkasa yang begitu curamnya sehingga benda apapun yang dekat dengannya akan tersedot masuk kedalamnya, bahkan cahaya sendiri gak bisa lolos.
Misteri terbesar blackhole bukanlah bagaimana benda aneh ini bisa terbentuk, kita sudah tahu itu. Blackhole terbentuk ketika bintangraksasa sudah kehabisan bahan bakar sehingga ia ambruk ke pusat, terkompress sampai ukurannya sangat kecil, namun sangat “berat”, sehingga ia menusuk fabrik ruang waktu dan membentuk sebuah lubang dengan gaya tarik gravitasi yang mengerikan.
Bukan, misteri terbesarnya adalah, apa yang tersembunyi di dalam blackhole itu sendiri? Apakah hanya ada sebuah titik (yang dinamakan singularity) yang didalamnya ditemukan semua atom dari materi yang ia hisap? Atau mungkinkah lubang hitam adalah sebuah pintu ke universe lain, sebuah dunia lain, yang kini dikenal dan diakui ada oleh para ilmuwan sebagai paralel universe?
go inside a blackhole and live?
Intinya, kita tidak tahu apa yang ada di balik Blackhole, karena tidak ada benda apapun yang bisa keluar dengan selamat setelah masuk ke blackhole. Seandainya kita bisa masuk kedalam dan manjat keluar lagi untuk menceritakan pengalaman kita pada teman-teman. Yah, kita tidak bisa!
3. White hole
“Hah? Lubang Putih? Yang benar saja!” White hole adalah kebalikannya Black hole. Kalau black hole menghisap semua materi yang dekat dengannya, maka white hole memuntahkan semua benda, gas, energy, cahaya dari dalam lubangnya. White hole diyakini ada oleh para ilmuwan. Tapi sampai sekarang belum pernah di temukanwhite hole dimanapun.
Ada beberapa kandidat, seperti Quasar, sebuah gugusan galaksi super besar pada masa muda jagat raya, ia menumpahkan energy yang begitu besarnya, sampai bisa menerangkan seluruh galaksi. Begitu terangnya Quasar sampai bisa dilihat dari bumi sebagai sebuah titik menyilaukan, padahal jaraknya sudah sekitar 10 milyar tahun cahaya! Tapi ternyata Quasar adalah sebuah black hole raksasa (supermassive black hole) yang benaung di pusat galaksi. Ia memuntahkan energi yang luar biasa karena sifat quasar ini adalah menyerap gas, bintang, dan cahaya di sekitarnya dan memuntahkan dari kedua axis nya, hampir mirip dengan Gamma Ray Burst, tapi yang ini berlanjut terus menerus sampai materi disekitarnya habis di telan dan dimuntahkan.
Mungkinkah White Hole dan Black Hole saling terhubung?
Ada juga dugaan bahwa dibalik black hole adalah white hole. Artinya, black hole akan membawa materi menuju ke paralel universe dan keluar dari mulut yang bernama white hole. Tapi dengan begitu, white hole tidak akan ada di universe kita donk? Ia akan hanya ada di paralel universe lain. Tapi bagaimana jika universe kita adalah paralel universe dari universe lain?
Satu lagi dugaan soal white hole, bahwa sebenarnya Big Bang itu sendiri adalah white hole. Kenapa tidak? Toh Big Bang adalah sebuah proses dimana semua materi, gas, dan ruang di muntahkan dan disebarkan ke seluruh penjuru. Bukankah White hole juga demikian?
Apapun white hole itu, para ilmuwan sedang mencarinya. Ia disebut “the unicorn of our universe”. Saat ini, whitehole masih misteri.
2. Parallel Universe
Di peringkat ke 2, diduduki oleh “dunia lain”. Ini sangat menarik dan membingungkan. Menurut ilmu String Theory atau yang paling baru, M-Theory, universe kita bukanlah satu-satunya. Ada sebanyak “tak terhingga” jagat raya selain punya kita. Supaya mudah, ilmuwan membagi paralel universe menjadi 3 jenis :
1. Type I Parallel Universe : Teori ini mengatakan kalau universe kita luasnya tak terhingga jauhnya, dan di tempat yang sangat jauh disana, ada sebanyak tak terhingga buah replika dari universe kita. Bingung? Maksudnya begini, kalau kita naik pesawat sampai ke ujung alam semesta, kita akan menemukan tata surya kita, menemukan bumi lain yang sama dengan bumi kita, tapi bukan bumi kita. Dan ada tak terhingga banyaknya jika kita terus mengarungi jagat raya dengan pesawat kita.
2. Type II Parallel Universe (Bubble Theory) : Teori ini mengatakan kalau universe kita berada dalam sebuah bubble seperti gelembung sabun. Dan ada gelembung2 sabun lain yang berisi universe lain di luar sana. Mereka semua berada dalam lingkungan yang disebut Hyperspace. Bubble ini tidak harus sama isinya. Ada universe yang berisi aturan fisika berbeda dengan universe kita. Ada yang hanya terdiri dari gas. Pokoknya beragam deh! Dan menurut teori ini, ketika suatu bubble bertabrakan dengan bubble lain, maka akan tercipta Big Bang, yaitu lahirnya sebuah bubble lain. Sebuah universe lain. Konyol? Tapi inilah yang sekarang dipercayai dan disepakati oleh ilmuwan, dalam teori yang bernama M-Theory.
Universe is like a bubble, they say!
3. Type III Parallel Universe (Quantum Universe) : Teori ini lebih keren lagi. Teori ini mengatakan bahwa, setiap tindakan kita menghasilkan universe lain. Setiap kepakan sayap kupu-kupu membuka sebuah universe baru. Jadi misalnya kita berjalan dan kita menemukan pilihan belok kiri atau kanan, maka kita akan menjalani keduanya. Ada satu universe dimana kita belok kiri, dan ada universe lain dimana kita belok kanan. Menurut teori ini, semua kejadian yang bisa terjadi, harus terjadi.
1. Era Sebelum Big Ban
Simple saja pertanyaannya : “What is before creation?” “Apa yang memulai Big Bang?” “Sebelum Big Bang, apa yang terjadi?” “Apakah universe ini benar-benar dimulai dari Big Bang, atau kah ada ‘periode’ sebelumnya?”
Michio Kaku, penulis buku “Physics of the Impossible”, mengatakan begini : “This is the greatest mystery in all of science. What started creation itself?”
Big Bang adalah teori asal mula alam semesta. Menurut teori ini, pada awalnya ada sebuah partikel super padat, super panas, super pekat, dan super berat. Hahaha.. partikel ini lalu tidak stabil dan meledak dengan maha dahsyat dan jadilah semuanya, mulai dari quark, atom, unsur, molekul, gas, debu, bintang, planet, dan akhirnya galaksi.
Semua peralatan dan metode yang digunakan manusia benar-benar tak berdaya untuk mendeteksi apa yang terjadi sebelum big bang. Ia bagaikan sebuah horizon yang tidak bisa kita lewati. Ilmuwan sekarang berusaha untuk mengetahui apa yang terjadi sepersekian detik setelah big bang, tapi mereka tidak mampu menjelaskan apa yang menyebabkan big bang itu sendiri!
Banyak teori yang dikemukakan, semuanya hampir bersifat spekulasi. Seperti teori Parallel Universe yang menyatakan Big Bang terjadi karena ada 2 universe yang bertabrakan. Mungkin inilah yang sekarang disepakati semua ilmuwan, tapi belum ada bukti yang mendukungnya.
Pada saat Big Bang terjadi, materi, ruang, dan waktu baru terjadi. Jadi sungguh mustahil kita bisa mengobservasi apa yang terjadi sebelumnya. Namun para ilmuwan tidak putus asa. Mereka punya ide untuk mendapat jawabannya. Menurut ilmuwan, jika Big Bang adalah sebuah ledakan yang maha dahsyat, maka sampai sekarang, 13,7 milyar tahun kemudian, pasti masih ada echo, jejak yang tersisa. Maka sebuah satelit yang disebut “Gravity Wave Detector” yang akan diluncurkan ke orbit dekade mendatang akan punya kemampuan untuk menjawab pertanyaan ini. Ia akan menggunakan sinar laser untuk merekam echo atau vibration dari big bang itu sendiri. Diharapkan, kita bisa mendapat lebih banyak data mengenai asal mula universe kita.
Sementara itu, Periode sebelum Big Bang, adalah misteri terbesar masa sekarang.
Pertanyaan demi pertanyaan memotivasi para pemikir di seluruh dunia untuk mencari jawabannya. Tapi setiap kali kita mendapat jawaban, hampir selalu kita disodorkan pada pertanyaan yang baru. Setelah kita tahu tentang tata surya, muncul pertanyaan tentanggalaksi. Setelah kita tahu tentang galaksi, masih ada superclustergalaksi, big bang, dan seterusnya.
4. Sisi Lain Blackhole
Sejak blackhole (lubang hitam) diprediksi oleh para ilmuwan, tidak ada yang menyangka kalau hal seaneh blackhole bisa benar-benar ada di luar angkasa. Albert Einstein sendiri dulu yakin alam tidak akan memperbolehkan fenomena seaneh blackhole untuk eksis. Tapi sekarang
kita sudah menemukan jutaan blackhole di luar sana, mulai dari seukuran raksasa (15-20 kali ukuran matahari) sampai yang super-raksasa (seukuran jutaan kali matahari) yang berdiam di setiap pusat galaksi besar.
Blackhole itu seperti sebuah lubang di luar angkasa yang begitu curamnya sehingga benda apapun yang dekat dengannya akan tersedot masuk kedalamnya, bahkan cahaya sendiri gak bisa lolos.
Misteri terbesar blackhole bukanlah bagaimana benda aneh ini bisa terbentuk, kita sudah tahu itu. Blackhole terbentuk ketika bintangraksasa sudah kehabisan bahan bakar sehingga ia ambruk ke pusat, terkompress sampai ukurannya sangat kecil, namun sangat “berat”, sehingga ia menusuk fabrik ruang waktu dan membentuk sebuah lubang dengan gaya tarik gravitasi yang mengerikan.
Bukan, misteri terbesarnya adalah, apa yang tersembunyi di dalam blackhole itu sendiri? Apakah hanya ada sebuah titik (yang dinamakan singularity) yang didalamnya ditemukan semua atom dari materi yang ia hisap? Atau mungkinkah lubang hitam adalah sebuah pintu ke universe lain, sebuah dunia lain, yang kini dikenal dan diakui ada oleh para ilmuwan sebagai paralel universe?
go inside a blackhole and live?
Intinya, kita tidak tahu apa yang ada di balik Blackhole, karena tidak ada benda apapun yang bisa keluar dengan selamat setelah masuk ke blackhole. Seandainya kita bisa masuk kedalam dan manjat keluar lagi untuk menceritakan pengalaman kita pada teman-teman. Yah, kita tidak bisa!
3. White hole
“Hah? Lubang Putih? Yang benar saja!” White hole adalah kebalikannya Black hole. Kalau black hole menghisap semua materi yang dekat dengannya, maka white hole memuntahkan semua benda, gas, energy, cahaya dari dalam lubangnya. White hole diyakini ada oleh para ilmuwan. Tapi sampai sekarang belum pernah di temukanwhite hole dimanapun.
Ada beberapa kandidat, seperti Quasar, sebuah gugusan galaksi super besar pada masa muda jagat raya, ia menumpahkan energy yang begitu besarnya, sampai bisa menerangkan seluruh galaksi. Begitu terangnya Quasar sampai bisa dilihat dari bumi sebagai sebuah titik menyilaukan, padahal jaraknya sudah sekitar 10 milyar tahun cahaya! Tapi ternyata Quasar adalah sebuah black hole raksasa (supermassive black hole) yang benaung di pusat galaksi. Ia memuntahkan energi yang luar biasa karena sifat quasar ini adalah menyerap gas, bintang, dan cahaya di sekitarnya dan memuntahkan dari kedua axis nya, hampir mirip dengan Gamma Ray Burst, tapi yang ini berlanjut terus menerus sampai materi disekitarnya habis di telan dan dimuntahkan.
Mungkinkah White Hole dan Black Hole saling terhubung?
Ada juga dugaan bahwa dibalik black hole adalah white hole. Artinya, black hole akan membawa materi menuju ke paralel universe dan keluar dari mulut yang bernama white hole. Tapi dengan begitu, white hole tidak akan ada di universe kita donk? Ia akan hanya ada di paralel universe lain. Tapi bagaimana jika universe kita adalah paralel universe dari universe lain?
Satu lagi dugaan soal white hole, bahwa sebenarnya Big Bang itu sendiri adalah white hole. Kenapa tidak? Toh Big Bang adalah sebuah proses dimana semua materi, gas, dan ruang di muntahkan dan disebarkan ke seluruh penjuru. Bukankah White hole juga demikian?
Apapun white hole itu, para ilmuwan sedang mencarinya. Ia disebut “the unicorn of our universe”. Saat ini, whitehole masih misteri.
2. Parallel Universe
Di peringkat ke 2, diduduki oleh “dunia lain”. Ini sangat menarik dan membingungkan. Menurut ilmu String Theory atau yang paling baru, M-Theory, universe kita bukanlah satu-satunya. Ada sebanyak “tak terhingga” jagat raya selain punya kita. Supaya mudah, ilmuwan membagi paralel universe menjadi 3 jenis :
1. Type I Parallel Universe : Teori ini mengatakan kalau universe kita luasnya tak terhingga jauhnya, dan di tempat yang sangat jauh disana, ada sebanyak tak terhingga buah replika dari universe kita. Bingung? Maksudnya begini, kalau kita naik pesawat sampai ke ujung alam semesta, kita akan menemukan tata surya kita, menemukan bumi lain yang sama dengan bumi kita, tapi bukan bumi kita. Dan ada tak terhingga banyaknya jika kita terus mengarungi jagat raya dengan pesawat kita.
2. Type II Parallel Universe (Bubble Theory) : Teori ini mengatakan kalau universe kita berada dalam sebuah bubble seperti gelembung sabun. Dan ada gelembung2 sabun lain yang berisi universe lain di luar sana. Mereka semua berada dalam lingkungan yang disebut Hyperspace. Bubble ini tidak harus sama isinya. Ada universe yang berisi aturan fisika berbeda dengan universe kita. Ada yang hanya terdiri dari gas. Pokoknya beragam deh! Dan menurut teori ini, ketika suatu bubble bertabrakan dengan bubble lain, maka akan tercipta Big Bang, yaitu lahirnya sebuah bubble lain. Sebuah universe lain. Konyol? Tapi inilah yang sekarang dipercayai dan disepakati oleh ilmuwan, dalam teori yang bernama M-Theory.
Universe is like a bubble, they say!
3. Type III Parallel Universe (Quantum Universe) : Teori ini lebih keren lagi. Teori ini mengatakan bahwa, setiap tindakan kita menghasilkan universe lain. Setiap kepakan sayap kupu-kupu membuka sebuah universe baru. Jadi misalnya kita berjalan dan kita menemukan pilihan belok kiri atau kanan, maka kita akan menjalani keduanya. Ada satu universe dimana kita belok kiri, dan ada universe lain dimana kita belok kanan. Menurut teori ini, semua kejadian yang bisa terjadi, harus terjadi.
1. Era Sebelum Big Ban
Simple saja pertanyaannya : “What is before creation?” “Apa yang memulai Big Bang?” “Sebelum Big Bang, apa yang terjadi?” “Apakah universe ini benar-benar dimulai dari Big Bang, atau kah ada ‘periode’ sebelumnya?”
Michio Kaku, penulis buku “Physics of the Impossible”, mengatakan begini : “This is the greatest mystery in all of science. What started creation itself?”
Big Bang adalah teori asal mula alam semesta. Menurut teori ini, pada awalnya ada sebuah partikel super padat, super panas, super pekat, dan super berat. Hahaha.. partikel ini lalu tidak stabil dan meledak dengan maha dahsyat dan jadilah semuanya, mulai dari quark, atom, unsur, molekul, gas, debu, bintang, planet, dan akhirnya galaksi.
Semua peralatan dan metode yang digunakan manusia benar-benar tak berdaya untuk mendeteksi apa yang terjadi sebelum big bang. Ia bagaikan sebuah horizon yang tidak bisa kita lewati. Ilmuwan sekarang berusaha untuk mengetahui apa yang terjadi sepersekian detik setelah big bang, tapi mereka tidak mampu menjelaskan apa yang menyebabkan big bang itu sendiri!
Banyak teori yang dikemukakan, semuanya hampir bersifat spekulasi. Seperti teori Parallel Universe yang menyatakan Big Bang terjadi karena ada 2 universe yang bertabrakan. Mungkin inilah yang sekarang disepakati semua ilmuwan, tapi belum ada bukti yang mendukungnya.
Pada saat Big Bang terjadi, materi, ruang, dan waktu baru terjadi. Jadi sungguh mustahil kita bisa mengobservasi apa yang terjadi sebelumnya. Namun para ilmuwan tidak putus asa. Mereka punya ide untuk mendapat jawabannya. Menurut ilmuwan, jika Big Bang adalah sebuah ledakan yang maha dahsyat, maka sampai sekarang, 13,7 milyar tahun kemudian, pasti masih ada echo, jejak yang tersisa. Maka sebuah satelit yang disebut “Gravity Wave Detector” yang akan diluncurkan ke orbit dekade mendatang akan punya kemampuan untuk menjawab pertanyaan ini. Ia akan menggunakan sinar laser untuk merekam echo atau vibration dari big bang itu sendiri. Diharapkan, kita bisa mendapat lebih banyak data mengenai asal mula universe kita.
Sementara itu, Periode sebelum Big Bang, adalah misteri terbesar masa sekarang.
0 komentar:
Posting Komentar